Ketika anda mengklik gambar Obama, 

mungkin Anda penasaran seberapa jauh ia mengkonsumsi TNJ. Mohon maaf saya belum memperoleh data tentang itu. Namun setidaknya saya akan menyajikan kiat sukses Barack Obama hingga menjadi Presiden Amerika. Tentu saja ini menyangkut sukses beliau dalam mempengaruhi jutaan manusia sehingga menyerahkan mandat kepemimpinan. Namun, oleh karena halaman ini lebih banyak berbincang tentang bisnis, kendati memperoleh mandat kepemimpinan juga hal yang sangat penting untuk sebuah Sukses Bisnis, saya akan menghadirkan terlebih dahulu, Bagaimana Nabi Muhammad SAW, yang secara mutlak juga disebut " Orang paling berpengaruh" di dunia dan akhirat, menjalankan bisnis dan sangat sukses! . Dan tahukah Anda ternyata demikian juga Barack Obama, melakukan kiat-kiat sukses sebenarnya sangat sederhana bagi yang mau melakukan. Simak saja dibawah ini.

Nabi Muhammad SAW 

telah memulai merintis karir bisnis ketika berumur 12 tahun dan memulai usahanya sendiri ketika berumur 17 tahun. Pekerjaan ini terus dilakukan sampai menjelang beliau menerima wahyu (beliau berusia sekitar 37 tahun). Dengan demikian beliau telah berprofesi sebagai entrepreneur selama 25 tahun ketika beliau menerima wahyu.

Berikut ini adalah urutan masa Nabi Muhammad dalam berbisnis :

MASA KECIL MEMBENTUK JIWA WIRAUSAHA

Nabi Muhammad dilahirkan sebagai yatim. Ayah beliau, Abdullah, meninggal ketika beliau masih dalam kandungan ibunya. Muhammad kecil menjadi yatim piatu pada usia 6 tahun. Kemudian beliau diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib, setelah wafat, dilanjutkan pamannya Abu Thalib. Muhammad kecil harus membantu ekonomi keluarga dengan bekerja “serabutan” kepada penduduk Makkah. Pengalaman masa kecil itulah yang menjadi modal psikologis beliau di kemudian hari. Dalam dunia bisnis, inilah yang disebut modal yang tak kasat mata.

Profesi belau dimasa kecil yang kemudia menjadi asset utama itu adalah Penggembala. Dan apa saja fungsi leadership yang didapat dibalik profesi itu? 

Pertama, Pathfinding (mencari) padang gembalaan yg subur, Kedua : Directing (mengarahkan) menggiring ternak ke padang gembalaan. Ketiga : Controlling (mengawasi) agar tidak tersesat atau terpisah dari kelompok. Keempat : Protecting (melindungi) dari hewan pemangsa dan pencuri. Kelima :  Reflecting (perenungan) Alam, manusia, dan Ciptaan Allah


PERJALANAN BISNIS

Karir bisnis Nabi Muhammad dimulai ketika beliau masih sangat belia, 12 tahun. Beliau mengikuti pamannya berdagang “ekspor-impor” ke Syam. Inilah periode kerja magang (intership) yang berguna kelak ketika beliau mengelola bisnisnya sendiri. Menjelang usia dewasa, beliau memutuskan perdagangan sebagai karirnya. Beliau menyadari bahwa pamannya bukanlah orang yang kaya namun memiliki beban keluarga yg cukup besar. Oleh karena itu, Muhammad muda berpikiran untuk ikut meringankan beban pamannya dengan berdagang. Agaknya, profesi menjadi pedagang ini telah dimulai lebih awal daripada yang telah dikenal umum dengan modal dari Khadijah. Ketika merintis karir tersebut beliau memulai dengan berdagang kecil-kecilan di kota Makkah. Beliau membeli barang-barang dari satu pasar kemudian menjualnya kepada orang lain. Dalam melaksanakan bisnisnya tersebut beliau memperkaya diri dengan kejujuran, keteguhan memegang janji, dan sifat-sifat mulia lainnya sehingga penduduk Makkah mengenal Muhammad sebagai seorang yang terpercaya (Al Amin).


Para pemilik modal (investor) di Makkah waktu itu semakin banyak yang membuka peluang kemitraan dengan Muhammad. Salah seorang pemilik modal itu adalah Khadijah yg menawarkan kemitraan berdasarkan mudharabah (bagi hasil). Dalam hal ini Khadijah bertindak sebagai pemodal (shahibul mal), sementara Muhammad sebagai pengelola (mudharib). Lebih kurang selama 28 tahun Nabi Muhammad menjalankan usaha dagang ke Yaman, Syria, Busra, Iraq, Yordania, dan kota-kota di perdagangan di jazirah Arab lainnya. Dengan demikian, di usia muda, Nabi Muhammad sudah menjadi pedagang internasional, karena wilayah perdagangannya meliputi hampir seluruh jazirah Arab.


BISNIS SETELAH MENIKAH

Setelah menikah, Nabi Muhammad semakin memperlebar sayap “kerajaan” bisnisnya. Namun sekarang beliau bertindak sebagai manajer sekaligus mitra dalam usaha istrinya. Untuk menjalankan bisnisnya, Nabi Muhammad melakukan perjalanan ke berbagai pusat perdagangan di seluruh penjuru negerinya dan negeri tetangga dalam upaya membangun networking. Jadi, bila kita singkat, maka karir beliau dapat kita rumuskan demikian:

Di usia 12 tahun, belia magang : INTERSHIP 

Menginjak usia 17 tahun  beliau mulai membuka usaha sendiri: BUSINESS MANAGER. Ketika para pemilik modal Makkah memberikan kepercayaan pengelolaan perdagangan mereka kepada 

Muhammad muda, beliau menjadi INVESTMENT MANAGER. Ketika beliau menikah dengan Khadijah dan terus mengelola perdangan maka status beliau naik menjadi BUSINESS OWNER.

Menginjak usia 30, beliau sudah menjadi INVESTOR sehingga beliau sudah mencapai tingkatan FINANCIAL FREEDOM (Kebebasan Uang dan Waktu) 

Dan ketika usia beliau 40 Tahun, Allah mengangkatnya menjadi RASUL. Sungguh perjalanan yang sungguh indah.

Begitulah riwayat bisnis Nabi yang bila kita sadari, itulah tahapan perjanana SUKSES BISNIS yang hingga kini nilai - nilainya tak lekang dimakan zaman.


Lalu apa Kiat Nabi Meraih Sukses?


Kiat Pertama : Kejujuran dan Keadilan 

Prinsip-prinsip inilah yang dijalankan Muhammad SAW. Kunci sukses berdagang Nabi terletak pada  sikap jujur dan adil dalam mengadakan hubungan dagang dengan para pelanggan. Itulah yang selalu dia tunjukkan ketika menjadi agen saudagar kaya Siti Khadijah ra — yang kemudian menjadi isti tercinta. Upaya bisnis beliau ke Syiria, Jerussalem, Yaman dan tempat-tempat lain beliau mendapatkan perolehan keuntungan di luar dugaan. Nabi menandaskan kejujuran dan agar menjaga hubungan yang baik dan ramah kepada para pelanggan maupun mitra dagang. Prinsip Nabi, pedagang yang tak jujur, meskipun sesaat mendapatkan keuntungan banyak, tapi pelan tapi pasti akan gagal dalam menggeluti profesinya. Karena itu, dia selalu menasehati sahabat-sahabatnya untuk melakukan hal serupa. Apalagi saat Nabi memimpin ummat di Madinah. Praktek-praktek perdagangan yang mengandung unsur penipuan, riba, judi, ketidakpastian dan meragukan, eksploitasi, pengambilan untung yang berlebihan dan pasar gelap belia larang. Nabi juga memelopori standardisasi timbangan dan ukuran. Nabi sangat konsen dengan kejujuran. Sampai-sampai, orang yang jujur dalam berdagang, digaransinya masuk dalam golongan para nabi. Abu Sa’id meriwayatkan bahwa Rasulullah berkata, “Saudagar yang jujur dan dapat dipercaya akan dimasukkan dalam golongan para nabi, orang-orang jujur dan para syuhada.”

Kiat kedua : Sikap baik dalam berdagang. 

Dalam urusan dagang, nabi selalu bersikap sopan dan baik hati. Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah berkata, “Rahmat Allah atas orang-orang yang berbaik hati ketika ia menjual dan membeli, dan ketika dia membuat keputusan.” (HR Bukhari).

Kita ketiga: Minghindari Sikap Berlebih-lebihan. 

Nabi juga menghindari sikap belebihan dalam berdagang, seperti banyak bersumpah. Tentang hal ini, nasehat Rasulullah, “Hindarilah banyak bersumpah ketika melakukan transaksi dagang, sebab itu dapat menghasilkan penjualan yang cepat, lalu menghapuskan berkah.” Nabi sangat membenci orang-orang yang dalam dagangnya menggunakan sumpah palsu. Beliau mengatakan, pada hari kiamat nanti, Allah tidak akan berbicara, melihatpun tidak kepada orang yang semasa hidup berdagang dengan menggunakan sumpah palsu.

Kiat ke empat: Menjaga Hak-hak kelompok dalam transaksi. 

Dalam proses pertukaran barang dengan persetujuan antara kedua belah pihak, seringkali ada konflik. Untuk menghindari ini, Nabi telah meletakkan dasar, bagaimana transaksi seharusnya terjadi. Ibnu ‘Umar meriwayatkan dari Rasulullah, “Kedua kelompok di dalam transaksi perdagangan memiliki hak untuk membatalkannya hanya sejauh mereka belum berpisah, keculai transasksi itu menyulitkan kelompok itu untuk membatalkannya.” (HR Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan, “Kedua belah pihak dalam transaksi perdagangan berhak membatalkan, selama mereka tidak berpisah. Jika mereka berkata benar, menjelaskan sesuatunya dengan jernih, maka transaksi mereka akan mendapatkan berkah. Tapi jika menyembunyikan sesuatu serta berdusta, maka berkah yang ada dalam transaksi mereka akan terhapus.” (Bukhari dan Muslim).


Secara Praktis dapat kita ringkas demikian :


PERTAMA : 

Penjual tidak boleh berbohong dan menipu barang yang akan dijual kepada pembeli. Nabi bersabda, “Apabila dilakukan penjualan, katakanlah: tidak ada penipuan.”

KEDUA 

Kepada para pelanggan yang tak mampu membayar kontan hendaknya diberikan waktu untuk melunasinya. Bila betul-betul dia tidak mampu membayar setelah masa tenggat pengunduran itu, Nabi akan mengikhlaskannya.

KETIGA 

Penjual harus menjauhi sumpah yang berlebih-lebihan, apalagi sumpah palsu untuk mengelabui konsumen.

KEEMPAT 

Hanya dengan kesepakatan bersama, atau dengan suatu usulan dan penerimaan antara kedua belah pihak, suatu bentuk transaksi barang akan sempurna.

KELIMA 

Penjual harus benar dalam timbangan dan takaran.

KEENAM

orang yang benar-benar membayar di muka untuk pembelian suatu barang, tidak boleh menjualnya sebelum barang tersebut benar-benar menjadi miliknya.

KETUJUH 

Larangan melakukan transaksi monopoli dalam perdagangan. “Barang siapa yang melakukan monopoli, maka dia adalah pendosa.”

KEDELAPAN

Tidak ada harga komoditi yang boleh dibatasi. Jika harga dibatasi, lalu tidak ada perusahaan dagang dan niaga, maka perdagangan dunia akan terhenti.


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu

(QS: An-Nisa : 29 )


Bisnis Islami hakekatnya adalah selalu memegang asas keadilan dan keseimbangan. Selain itu juga telah dicontohkan aplikasi nilai-nilai Islam dalam mengelola bisnis oleh Nabi Muhammad SAW agar berhasil baik di dunia ataupun di akhirat. Nilai-nilai bisnis Islam telah menjadi tren baru dalam mengendalikan tujuan dan harapan ekonomi dalam jangka panjang, yang selalu mengedepankan kejujuran, kepercayaan, keadilan (profesional) dan komunikatif akan membawa spirit moral dalam bisnis sehingga melahirkan suatu bisnis ataupun usaha yang transparan. 

Rasulullah SAW telah menentukan indikator jual beli yang mabrur dalam sebuah hadits sebagai berikut: 

” Jika penjual dan pembeli itu jujur dan transparan, maka akan diberkahi dalam transaksinya” 

(HR. Bukhori no.2079 dan Muslim no.1532)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu” 

(QS: An-Nisa : 29 )


Syarat sahnya akad jual beli


1.

Ijab dan qobul

2. 

Suka sama suka

3. 

Dilakukan oleh orang yang dibenarkan untuk melakukannya

4. 

Barang yang diperjual belikan halal beserta kegunaannya

5. 

Yang menjalankannya adalah pemilik atau wakilnya

6. 

Barangnya dapat diserah terimakan

7. 

Barangnya telah diketahui oleh kedua belah pihak

8. 

Harga berang ditentukan dengan jelas ketika akad


Moral Hazard

Bisnis atau jual beli terdiri dari beberapa jenis, Menurut syar’i pantangan moral bisnis (moral hazard) yang harus dihindari adalah sebagai berikut: 

1.

 Maysir yaitu segala bentuk spekulasi judi (gambling) yang mematikan sektor riil dan tidak produktif.

2. 

Asusila yaitu praktik usaha yang melanggar kesusilaan dan norma social.

3.

 Goror yaitu segala transaksi yang tidak transparan dan tidak jelas sehingga berpotensi merugikan salah satu pihak.

4. 

Haram yaitu objek transaksi dan proyek usaha yang diharamkan syariah.

5. 

Riba yaitu segala bentuk distorsi mata uang menjadi komoditas dengan mengenakan tambahan (bunga) pada transaksi kredit atau pinjaman dan pertukaran/barter lebih antar barang ribawi sejenis. Pelarangan riba ini mendorong usaha yang berbasis kemitraan dan kenormalan bisnis, disamping menghindari praktik pemerasan, eksploitasi dan pendzaliman oleh pihak yang memiliki posisi tawar tinggi terhadap pihak yang berposisi tawar rendah.

6. 

Ihtikar yaitu penimbunan dan monopoli barang dan jasa untuk tujuan permainan harga.

7.

Berbahaya yaitu segala bentuk transaksi dan usaha yang membahayakan individu maupun masyarakat serta bertentangan dengan maslahat dalam maqashid syari’ah. Prinsip-prinsip etika bisnis yang diwariskan telah mendapatkan pembenaran akademis dipenghujung abad ke-20 atau awal abad ke-21. prinsip bisnis modern, seperti tujuan pelanggan, pelayanan yangunggul, kompetensi, efisiensi, transparansi, persaingan yang sehat dan kompetitif semuanya telah menjadi gambaran pribadi dan ketika manajemen bisnis Muhammad SAW ketika masih muda.

Demikian serba singkat tentang Bisnis Nabi Muhammad SAW. 

Saya berharap Anda meneliti kembali, apakah Tahitian Noni International telah sesuai dengan pandangan Islam di atas, bila tidak, silahkan tinggalkan bisnis di TNI ini segera. dan Anda berhak mengatakan kepada siapapun juga. Dan sebaliknya bial Anda berkeyakinan bisnis di TNI benar adanya, maka Tell The Story about it.

Bagaimana Kiat Barack Obama Meraih Sukses? 

Inilah Kiat 

 Obama 

President Amerika meraih sukses 

Pertama

Menggauli teknologi. Obama sangat memahami dan dan tahu bagaimana memanfaatkan teknologi informasi. sebuah keputusan yang bijaksana, bagi penggemar facebook, Anda akan menemukan Barack Obama dengan jutaan pengemar.

Kedua

menjadi 'A Bigger Man'. Dalam menghadapi persaingan, ada menang dan ada kalah, ada pemasukan dan ada kehilangan. Obama menerima semua itu dengan tetap bermartabat, dan ini terbukti mendongkrak nilai dan reputasinya.

Ketiga

Mencintai Organisasi. Berorganisasi membuat Obama lebih besar daripada lingkungannya sendiri, bukan sebaliknya.

Keempat

Tak rikuh merekrut orang-orang yang lebih pintar dari dirinya. Obama sukses mengelola lingkaran dirinya yang dihuni orang-orang berketerampilan dan memiliki kecerdasan. Sebagai presiden ke-44, Obama akan dihadapkan dengan keputusan-keputusan penting yang besar di tahun-tahun yang akan datang. Semua berpeluang sukses profesional sepanjang dapat belajar dari mereka, menyesuaikan diri mereka untuk situasi kita sendiri dan menerapkannya secara tepat.

Sudah barang tentu banyak sekali hal - hal menarik yang dapat kita ambil pelajaran dari karir President Amerika ini, dan bila ditulis akan setebal buku-buku beliau.